Menjadi seorang pelajar ternyata tidak selalu menyenangkan, buktinya aku sering kali merasa bosan dan jenuh dengan semua aktivitas di sekolah, bahkan di titik tertentu aku benar-benar menyerah. Mungkin inilah yang dinamakan dengan perjuangan untuk meraih masa depan, seperti kata ayah “jika tidak berani susah maka kelak kita tidak akan bisa merasakan senang”.
Tapi menghadapi kesusahan itu susah loh, menghadapi rasa bosan, mengendalikan rasa takut, mengadapi rasa malas, semua itu benar-benar membuat pusing. Dua tahun aku menghadapi tekanan yang begitu berat tapi untungnya di tahun ke tiga ada sesuatu yang membuat aku semangat dan termotivasi. Ya, ditahun ketiga aku bertemu seseorang yang mampu membuatku sadar akan pentingnya pendidikan.
“Hai….tumben pagi benar berangkatnya, biasanya sekalian nutup gerbang!”, cowok itu menyapaku tanpa sedikitpun melirik padaku. Aku yang pagi itu memang sedang kehilangan gairah belajar langsung berlari menarik tangan anak itu. “Hei…apa maksud kamu!”, ucapku setengah berteriak.
Kaget, setelah ia memalingkan badan aku langsung terpesona dengan wajahnya yang bersinar cerah. Sambil tersenyum ala pangeran berkuda putih ia berkata dengan lembut, “Gak ada maksud apa-apa, cuma sedikit heran saja, selama dua tahun berangkat pagi ke sekolah baru kali ini aku melihat cewek cantik yang mau berangkat pagi, sudah tobat ya….”
Kata-kata yang keluar dari mulutnya tersebut benar-benar menyentuh hati, menohok di relung hati paling dalam. Tak sadar aku pun lemas dan melepaskan tarikan tanganku tadi. Tanpa banyak berkata ia langsung melanjutkan langkahnya, ia meninggalkan aku sendiri yang berdiri mematung.
Sejak saat pertemuan itu entah kenapa aku langsung bersemangat ke sekolah, yang tadinya malas bangun pagi sekarang menjadi rajin dan selalu berangkat pagi. Yang tadinya selalu dihukum karena telat sekarang bahkan seringkali berangkat sekolah ketika gerbang baru di buka. Sejak saat itu juga sering timbul perasaan-perasaan aneh di hati, seperti rasa kagum yang berlebih, rasa ingin bertemu, rasa gembira yang tak beralasan.
Ternyata, itulah sebuah rasa cinta, kini aku menjadi seorang remaja yang sudah mulai mengenal cinta. Pelan, dan sangat pelan aku mulai mencuri pandang, memperhatikan setiap gerak langkah pemuda itu. Sesekali aku berbunga-bunga karena tatapan matanya yang begitu teduh, begitu memberikan semangat.
Tapi pemuda ini sangat berbeda dengan tema lain yang aku kenal. Ia begitu anggun, dan lucunya ia begitu rajin belajar. Tak pernah ku dengar bahwa dia memiliki pacar atau bermain di luar rumah untuk kegiatan sekolah. Pernah karena sangat penasaran dengan sifatnya itu akhirnya aku memberanikan diri bertanya pada dirinya.
"Kenapa sih kamu beda dengan cowok lain, biasanya kan cowok tidak suka belajar?"
"Jelaslah aku berbeda, aku ini anak baik yang ingin menjadi orang sukses!"
"Iya tah...."
"Eh...Jangan kau samakan aku dengan yang lain, bukannya sombong, bahkan banyak cewek yang ingin pacaran denganku tapi aku tolak mentah-mentah…"
"Lebai deh.....!!"
"Iya tah...."
"Eh...Jangan kau samakan aku dengan yang lain, bukannya sombong, bahkan banyak cewek yang ingin pacaran denganku tapi aku tolak mentah-mentah…"
"Lebai deh.....!!"
"Wow, sungguh pribadi yang benar-benar kuat" ucapku dalam hati. Bagaimanapun aku tak menampik bahwa aku mengagumi pribadi yang ada pada cowok itu. Sejak saat itu aku terpengaruh dengan pola hidup dan gayanya. Aku semakin rajin belajar, aku semakin ramah, dan aku juga semakin membuka diri dengan kritik dan saran dari banyak teman lain.
Seiring berjalannya waktu aku juga makin merasa kalau dia mulai lebih memperhatikanku, sekarang bukan aku yang menemuinya namun sering dia tiba-tiba muncul di sisiku saat aku sedang belajar waktu istirahat.
Seiring berjalannya waktu aku juga makin merasa kalau dia mulai lebih memperhatikanku, sekarang bukan aku yang menemuinya namun sering dia tiba-tiba muncul di sisiku saat aku sedang belajar waktu istirahat.
Begitulah, kejadian di gerbang sekolah beberapa bulan lalu benar-benar susah merubah hidupku. Kini aku menatap masa depan dengan begitu tegak apalagi dengan adanya dia di sisiku.
--- Tamat ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar