Social Icons

Pages

Senin, 13 Februari 2017

Kumpulan Puisi Alam



   ANGIN LAUT
karya Kuntowijoyo

Perahu yang membawamu
telah kembali
entah ke mana
angin laut mendorongnya ke ujung dunia
Engkau tidak mengerti juga
Duduklah
Ombak yang selalu
pulang dan pergi.
Seperti engkau
mereka berdiri di pantai
menantikan
barangkali
seseorang akan datang dan menebak teka-teki itu.

KEINDAHAN ALAM
Puisi Alam Cahyaning P.
Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari

Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap

Umpama terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.

INDAHNYA ALAM NEGERI INI
Puisi Ronny Maharianto

Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan

Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna

TANAH AIRKU
Puisi Haris Rahmat Nugraha

Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur

Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh..... tanah airku tercinta
Indonesia jaya.....

Alam dilembah semesta
Puisi Ardian.H

Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citra

Pahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi . . . Tajam . . .

Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak

Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA

Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna

Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya

Serasa bertualang di negeri tak bertuan ALAM

Puisi Alam
Lihatlah hutan kita ini
Sedikit habis oleh orang-orang
Yang tidak memikirkan masa depan
Dia mementingkan pribadi tanpa peduli
Lewat puisi alam imi aku bertanya
Lewat curahan kata aku bicara

Indahnya tanahku di atas negeri
Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana
Indonesia tercinta tetumbuhan menghijau
Aku lahir di sini

Di tempat surgawi
Tanahku subur penjajah suka buahku
Mereka berkelana dari kejauhan
Mereka datang berbondong

Akhirnya mereka pergi dengan semangat alam
Penjajah pergi, penjajah lenyap
Sekarang diri menjarah diri
Hutan kita habis berkeping

Sisa akar-akar yang suram
Satukan jemari, beri yang lain pencerahan
Cukup tanam satu tunas sehati
Atau lindungi yang sudah merambah

Tanpa kau ketahui kau melestarikan
Janin di masa mendatang
Sengaja gambar ini terpampang
Sengaja gambar ini tersimpan
Agar kita mengerti takkan ada lagi yang asri
Kalau kita tak peduli

puisi alam by: Revo

Derai Cemara Udang
Angin pantai disela gerimis
Mendera pelan, sejenak
Berteduh di bawah
Pohon-pohon cemara udang

Kemudian lenyap ke arah
Gubuk-gubuk bambu yang reot
Tanpa atap di tepian jalanan pantai

Senja ini..
Tiada yang romantis atau membiuskan angan
Ke dalam khayal yang beku
Dan ratusan hari terkubur diam

Pantai ini telah sepi..
Hanya derai cemara udang..
Hanya rintik gerimis yang tidak kunjung reda
Tidak juga menjadi hujan deras

Ada yang berubah
Pantai ini merubah dirinya menjadi teduh, hijau
Dan di beberapa sudut tumbuh padang rumput
Ada cemara udang, perahu nelayan
Yang sepuluh tahun yang lalu belum kulihat
Ini adalah pantai kenangan

puisi alam by: Katjha

PEMANDANGAN DI QUE-LIN
puisi alam by Husseyn Umar

gunung-gunung dan bukit-bukit hitam
tinggi dan tajam
menjulang menusuk-nusuk awan

air sungai Li berkelok-kelok
bermain-main di celah kaki-kakinya

bilakah sebenarnya
dewa-dewa telah turun dari langit
sempat-sempatnya membuat
pahatan alam yang begini cantik!

Nah, demikian kumpulan puisi alam yang bisa di berikan kali ini, semoga menginspirasi pembaca..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates