SEMANGAT PAGI DUNIA
Riuh rimbun padang rumput
Ranah hijau membentang
Terbasuh embun
Sejuk
Pagi
Membuka cakrawala
Mentari menyapa bumi
Seberkas sinar seruan alam
Melawan terik keangkuhan matahari
Mengejar impian waktu
Khalayak bertaruh
Ramai
Mimpi
Nyata tertunda
Tangan menggenggam ikhtiar
Taklukkan dunia gapai megahnya
Secercah harapan awali nurani
Bergelut deru peluh
Memacu diri
Semangat
Yakin
Gelora membara
Meniti haluan hari
Masa cerah menanti pasti
Puisi by : Kemilau Mata Bening
SAA Makasar, 23 Maret 2016
Jenis Puisi : Patidusa
PERJUANGAN DAN DOA
Panas
Surya membakar
Keringat mengalir deras
Demi rizki yang barokah
Berjuang dengan sepenuh hati
Tanpa rasa lelah
Untuk keluarga
Tercinta
Harapan
Doa menyertai
Di setiap langkah
Menuju ridho sang Ilahi
Tetap tersenyum dan bersyukur
Atas pemberian Ilahi
Sebuah nikmat
Rizki
Puisi by : Syahroni Djadul
Wonosobo,23 Maret 2016
Jenis Puisi : PATIDUSA_BIAS
MALAM SERIBU DOA
Tuhan
Dzat pemurah
Penyejuk jiwa insan
Ampunilah nada napas hidupku
Segala tempat syukur rahmatMu
Pembimbing doa hati
Seribu malam
Sujudku
Bersimpuh
Asingkan diri
Dalam sudut sunyi
Di antara renungan rindu
Sesalku pun berembun dosa
Mengusik memburu nadi
Cahaya cinta
RahasiaMu
Puisi by : Galang Saputra
Semarang, 23.03.2016
Jenis Puisi : Patidusa
SANG PENCERAH
Sebuah nama pendamai jiwa
Tenangkan riuh angkara
Wujudmu nyata
Pencerah
Barokah
Setiap langkah
Memberi petunjuk arah
Engkau Sang Maha Pemurah
Dalam sepi duduk bersimpuh
Membuang rasa angkuh
Amarah luruh
Peneduh
Pencipta
Tuhan semesta
KasihMu sungguh nyata
Memeluk seluruh alam raya
Puisi by : Nana Irnadya
Serangoon, 23 Maret 2016
Jenis Puisi : Patidusa_asli
TERIMA KASIH
Ucap kata penuh syukur
Saat rahmat didapat
Buah jujur
Nikmat
Berkah
Meluap ruah
Tak terhingga hitungan
Jangan siasiakan anugerah Tuhan
Pujian bagi Allah, Alkhamdulillah
Sebab kebaikan tercurah
Wujudkan nikmat
Sholat
Puisi by : Ayue Hastari
Carangan, 23.03.2016
Jenis Puisi : Patidusa
HINDARI TEGURAN ILAHI
tebersihan hati dalam hidup
harus lebih utama
agar hidup
terjaga
teguran
sang pencipa
mengingatkan setiap mausia
dengan terjadinya bencana alam
sadarlah wahai insan dunia
kembalilah pada ilahi
supaya hidup
bahagia
jangan
tunggu musibah
datang lebih dahsyat
karena kelalaian hidup manusia
luruskanlah perjalanan hidup ini
sesuai kehendak pencipta
hingga tercapai
ridhanya
Puisi by : eyang jayakusuma
Bandung, 23 Maret 2016
Jenis puisi : Patidusa
GELUDUK GEMURUH
Dari kejauhan sana, terlihat
Lecutan-lecutan bunga kilat
Bercampur gemerusuk
Geluduk
Gemuruh
Memekik gaduh
Susul-menyusul, ricuh
Menemani tirta nan luruh
Aku terbawa takut, berkeluh
Menyungga langkah keruh
Menyisih guruh
Gemuruh
Geluduk
Bercampur-aduk
Dingin angin mendekat
Bernaung aku tak sempat
Puisi by : Urip Widodo
Sedati, 22.03.2016
11.52 P.M.
Jenis Puisi : PATIDUSA_ASLI
DOSA
Angin
Bawalah aku
Jenuhku akan duniaku
Serasa mati dalam kehidupan
Air
Hanyutkan aku
Agar diriku damai
Tak mengenal masa lalu
Tanah
Kuburlah aku
Agar aku dapati
Singgasana kehidupan yang baru
Tuhan
Maafkan aku
Aku yang berdosa
Mengharap akan cahaya ampunan
Puisi by : Djadul
Wonosobo,22 Maret 2016
Jenis Puisi : Patidusa
MALAIKATKU DALAM PUSARA
Engkau istana atma yang hampa
Melebur tawa berbagai cerita
Penjaga tubuh yang tak berdaya
Menghapus tetesan air mata
Sepintas bayang memunajat selang
Pada kasih yang terkenang
Ajarkan arti akan cinta
Menyentuh selembut kapaskapas sutera
Pada keabadian aku menyapa
Rasa menyulam benangbenang rindu
Datangi sewujud haturkan darma
Merapal ayatayat senandung doaku
Pada tanah pusara kuluapkan segala
Di antara nisan kutumpahkan doa
Tangis memecah seakan hilang sebahu dada
Rindu menetes sesaknya netra tirta
Puisi by : Nur YanMalpalikers
Pati, 22 Maret 2016
BONGKAHAN NAFSU
Pekat pandang tak terkira
Melekat dalam asa
Membuncah dalam telaga
Biusan mantra telah terbaca
Tak kuasa akan tebaran pesona
Membuatku semakin terpana
Pada harap gejolak rasa
Telah lama buatku tersiksa
Miris sekali, mantramu luluh
Jiwa meronta penuh keluh
Aku takut pandangan terperangah
Gejolak nafsu kian membuncah
Bayangmu bergelayut kian menggila
Terjebak akan hasrat asmara
Bergulir dalam lorong jelaga
Terkesima akan indahnya perihal cinta
Puisi by : Kolab Faqih feat Arista
Tidak ada komentar:
Posting Komentar