Social Icons

Pages

Minggu, 12 Februari 2017

Puisi - Puisiku

Rasulku Adalah Tuhan Mu 

Sulit Mengungkapkan dengan sebuah kata-kata
karena rindu ini terus saja membara 
aku terus saja ingin bersama 
meski kita berbeda

Perbedaan di antara kita begitu terasa 
jum'at ibadahku pada sang kuasa 
Kau minggu dengan keluargamu
menyembah Rasulku 

Aku Menghargai ia sebagai seorang nabi 
Kau menghargainya sebagai tuhan pengelola bumi
Butuh kekuatan hati 
Untuk kita terus bertahanan dalam zona ini

Perbedaan kekal ini sungguh menghantui
terkadang bayang-bayang perpisahan menghampiri
sulit hati ini untuk memungkiri 
bahwa cinta ini tulus dan suci

Hubungan ini sudah tak bisa aku teruskan 
karena akan ada tembok besar yang akan jadi sandungan 
aku harus bisa melupakan 
kasih do'aku padamu semoga kau dapat lelaki yang se iman.



Kita Sangatlah Berbeda 

Cintaku mengalir tulus apa adanya 
Kasihmu juga begitu lembutnya 
kita sama-sama saling mencinta 
kita sama-sama ingin terus bersama

semuanya berjalan sebagaimana mestinya
senyuman-senyuman indah selalu menghampiri kita
canda tawa selalu ada saat kita bersama
perhatianmu pun tak pernah sirna

Namun kini semua terasa berbeda
karena orang tua tak merestui kita
orang tua tak memperbolehkan kita
orang tua tak izinkan kita terus bersama

Hati ini seperti luka yang di siram cuka
sakitnya sungguh luar biasa 
karena kita berbeda yang jadi alasanya
hingga kita tak bisa terus bersama

dia bilang kau berbeda denganku
dia bilang kamu bukanlah untuku 
mereka bilang aku harus menjauhimu
mereka bilang aku harus buang semua tentangmu

Hanya kita berbeda agama 
haruskah kita menanggung beban perihnya putus cinta



SUKRON YA ZAUJIY
Bertemu engkau di surga
Peduli nasehat teguran
Bukti cinta
Padaku

Katamu
Maafkan salahku
Mengingat kebaikan akhlakku
Keliruku tak butakan hatimu

Perang islami mujahid sejati
Jihad mengais nafkah
Pemegang amanah
Imam

Romantisku
Bukan rayuan
Aksara raga bermakna
Membangunkanmu di sepertiga malam

Aku mencintaimu karena Allah
Pembawa mutiara firdausy
Khalifah dunia
Zaujiy

Puisi by : Kemilau Mata Bening 



 TERJAGA ASA

Gelora
Mengejar biru
Menelusup kisi-kisi hati
Perlahan menyelinap mencari celah

Pijar
Kembang api
Mekar membentuk mawar
Berpencar di langit malam

Menanti
Menadah rindu
Punguti percik bunga
Puteri belum terbuai lelap

Puisi by :  Kemilau Mata Bening



RESAHKU

Kuayun langkah tak pasti
Duka dan lara 
Yang masih bersemayam dijiwa
Bergolak bersama kenangan
Yang hadir ditiap 
Tarikan dan hembusan napas
Debar jantung yang tak seirama
Menekan dada 
Menyesakkan menghantui diri
Ku tak ingin gundah ini
Hentikan langkah hidupku
Ingin kucurahkan 
Cerita hati ini
Namun...,
Diriku tak kuasa
Tak sepatah kata jua
Yang mampu meluncur
Lewat bibir dan lidah ini
Biarlah derita ini bergelayut
Dihati ini
Agar kau tak resah 
Dengan kepedihan ini

Puisi by : BMA



KANDAS

Anak panah yang kau lepas 
Dari busur 
Melesat deras 
Menuju sasaran yang kau tuju
Menghujam jantung
Membelah dada
Dan menghancurkan hati
Aku terluka dan terkulai
Pesan yang kutitipkan
Pada saat lafazs-lafazs 
Azan subuh berkumandang
Kau balas dengan 
Lemparan bara api 
Lewat anak panas yang kaulepaskan
Yang memusnahkan 
Semua ladang cinta yang kusemai
Menodai anak sungai 
Yang mengalirkan air yang jernih
kau hancurkan semua asa 
Yang terbentang
Hanya dengan satu anak panahmu,..

Puisi by : BMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates