Rasulku Adalah Tuhan Mu
Sulit Mengungkapkan dengan sebuah kata-kata
karena rindu ini terus saja membara
aku terus saja ingin bersama
meski kita berbeda
Perbedaan di antara kita begitu terasa
jum'at ibadahku pada sang kuasa
Kau minggu dengan keluargamu
menyembah Rasulku
Aku Menghargai ia sebagai seorang nabi
Kau menghargainya sebagai tuhan pengelola bumi
Butuh kekuatan hati
Untuk kita terus bertahanan dalam zona ini
Perbedaan kekal ini sungguh menghantui
terkadang bayang-bayang perpisahan menghampiri
sulit hati ini untuk memungkiri
bahwa cinta ini tulus dan suci
Hubungan ini sudah tak bisa aku teruskan
karena akan ada tembok besar yang akan jadi sandungan
aku harus bisa melupakan
kasih do'aku padamu semoga kau dapat lelaki yang se iman.
Kita Sangatlah Berbeda
Cintaku mengalir tulus apa adanya
Kasihmu juga begitu lembutnya
kita sama-sama saling mencinta
kita sama-sama ingin terus bersama
semuanya berjalan sebagaimana mestinya
senyuman-senyuman indah selalu menghampiri kita
canda tawa selalu ada saat kita bersama
perhatianmu pun tak pernah sirna
Namun kini semua terasa berbeda
karena orang tua tak merestui kita
orang tua tak memperbolehkan kita
orang tua tak izinkan kita terus bersama
Hati ini seperti luka yang di siram cuka
sakitnya sungguh luar biasa
karena kita berbeda yang jadi alasanya
hingga kita tak bisa terus bersama
dia bilang kau berbeda denganku
dia bilang kamu bukanlah untuku
mereka bilang aku harus menjauhimu
mereka bilang aku harus buang semua tentangmu
Hanya kita berbeda agama
haruskah kita menanggung beban perihnya putus cinta
SUKRON YA ZAUJIY
Bertemu engkau di surga
Peduli nasehat teguran
Bukti cinta
Padaku
Katamu
Maafkan salahku
Mengingat kebaikan akhlakku
Keliruku tak butakan hatimu
Perang islami mujahid sejati
Jihad mengais nafkah
Pemegang amanah
Imam
Romantisku
Bukan rayuan
Aksara raga bermakna
Membangunkanmu di sepertiga malam
Aku mencintaimu karena Allah
Pembawa mutiara firdausy
Khalifah dunia
Zaujiy
Puisi by : Kemilau Mata Bening
TERJAGA ASA
Gelora
Mengejar biru
Menelusup kisi-kisi hati
Perlahan menyelinap mencari celah
Pijar
Kembang api
Mekar membentuk mawar
Berpencar di langit malam
Menanti
Menadah rindu
Punguti percik bunga
Puteri belum terbuai lelap
Puisi by : Kemilau Mata Bening
RESAHKU
Kuayun langkah tak pasti
Duka dan lara
Yang masih bersemayam dijiwa
Bergolak bersama kenangan
Yang hadir ditiap
Tarikan dan hembusan napas
Debar jantung yang tak seirama
Menekan dada
Menyesakkan menghantui diri
Ku tak ingin gundah ini
Hentikan langkah hidupku
Ingin kucurahkan
Cerita hati ini
Namun...,
Diriku tak kuasa
Tak sepatah kata jua
Yang mampu meluncur
Lewat bibir dan lidah ini
Biarlah derita ini bergelayut
Dihati ini
Agar kau tak resah
Dengan kepedihan ini
Puisi by : BMA
KANDAS
Anak panah yang kau lepas
Dari busur
Melesat deras
Menuju sasaran yang kau tuju
Menghujam jantung
Membelah dada
Dan menghancurkan hati
Aku terluka dan terkulai
Pesan yang kutitipkan
Pada saat lafazs-lafazs
Azan subuh berkumandang
Kau balas dengan
Lemparan bara api
Lewat anak panas yang kaulepaskan
Yang memusnahkan
Semua ladang cinta yang kusemai
Menodai anak sungai
Yang mengalirkan air yang jernih
kau hancurkan semua asa
Yang terbentang
Hanya dengan satu anak panahmu,..
Puisi by : BMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar